Selasa, 05 Januari 2016

Hati Seorang Psikopat

CrekkkKK....crekkk suara percikan air mulai berjatuhan dari tempatnya "ya !!" teriaku kegirangan setelah membuat ikan-ikan kecil itu mabok dalam akuarium karna menguceknya tak henti  akhirnaya tertangkap juga ikan itu, ku genggam ikan itu dengan sekuat tenaga hingga ia sesak dan tak bisa bernafas, lalu ku angkat setinggi kepalaku, dan ku lemparkan ke bawah, lalu dengan girang menginjak-nginjak ikan tersebut hingga mati. ha..ha hiburan yang cukup menyenangkan,

"Feyy..." ya setidaknya cukup menyenangkan sebelum Bill memanggilku.
"apa sih Bill?" tanyaku ketus.
"kalo bukan ibu dan ayah menyuruhku memanggilmu untuk makan juga aku tak mau kesini, ayo turunlah mereka menunggumu"kata Bill sedikit kesal.
"ya bawel, kau menghancurkan kesenanganku saja!!"bentak ku.

Kulihat Bill seketika melirik ikan dilantai yang tergeletak tak bernyawa, ia hanya memalingkan muka dan bergegas ke bawah.

 Feyy kecil


Bill kecil

 Bill dia adalah kakaku aku dan Bill beda 1 tabun saja, aku tidak ingin menerima takdir ini, tapi sebenarnya aku anak yang tidak diharapan ya..karna gagal KB sebenarnya orang tuaku hanya ingin memiliki 1 anak dan itu adalah Bill, Bill itu pria yang bodoh di kelasnya ia kerap kali tidak mengerti apa yang di jelaskan oleh guru, ia juga sering menjadi bulan-bulanan di sekolah dan seperti biasa akuharus turun tangan. Makadari itu Bill mempunyai guru privat yang mengajarinya 3 kali dalam satu minggu namanya Felis menurutku dia tidak terlalu pintar, Felis yang senantiasa mengajari Bill dengan gaya so lemah lembut dan so anggun itu membuatku gereget ingin mencakar-cakar mukanya itu, Felis juga sering cari perhatian di depan ayah, ibu, Bill dan aku, dan dasar pria bodoh, Bill malah kecentilan sama si Felis.

"Feyy...kenapa melamun?" tiba-tiba suara ayah terdengar.
"aku tidak nafsu makan yah.." jawabku dengan lesu.
"kalau tidak mau makan, ya sudah" kata ibu ketus.

Segera aku meninggalkan meja makan bergegas ke kamar dan menghiraukan panggilan ayah dan Bill, ku dengar ayah dan ibu beradu mulut ahh apa peduliku, sejak dulu ibu memang tidak pernah menyukaiku ya..katanya aku adalah anak yang tidak di harapkan, ibu memang seorang Model ia menjadi Brand Ambasador di salah satu Merk Fashion ternama dan ibu bilang akulah yang telah merusak badanya, walaupun beberapa bulan setelah aku lahir tubuhnya kembali seperti semula ibu tetap tak menerimaku,bahkan aku tak mendapat asi setetespun darinya saat bayi. sekeras apapun aku berusaha ibu tidak pernah mempedulikan aku, sekeras apapun aku belajar sehingga menjadi anak paling pintar di sekolah, bahkan ibu tetap tidak peduli, hanya ayah yang memujiku ya..hanya ayah dan Bill.


Feyy 

"heyy cantik mengapa kau melamun saja?" suara Bill meneriaki telingaku.
"jangan ganggu aku bill, aku sedang kesal"jawabku ketus
"Taraaaaaaaaaaaa....lihat apa yang ku buat untukmu"
karna penasaran aku muncul dari selimut dan seketika melihat sketsa cantik di depan mataku
"ahh..lihat Bill, apa itu aku?" tanyaku dengan girang, Bill mengangguk-ngakguk sambil tersenyum, akupun merebut scketsa dari tangan Bill lalu merobeknya dengan kasar.
" Feyy!! kenapa kau merobeknya seperti itu, aku semalaman suntuk membuatnya untukmu Feyy!!" bentak Bill.
"Bill !! aku tidak suka! di scketsamu aku kurang cantik dengan rambut yg tampak lusuh yg kau buat, setidaknya jika kau ingin menghiburku buatlah lebih cantik lagi!!!"

                                 


"aku tidak mengerti Feyy memangnya seperti apa yg kau sebut cantik itu, bahkan kau sudah terlalu cantik Feyy, aku bingung" kata Bill dengan lesu
"ya seperti emm..ah lupakan saja Bill, oh ya kakaku sayang, aku akan memberi tahumu saat ulangtahun ku, kau harus buatkan aku yg lebih cantik"
"baiklah, asalkan kau tak sedih lagi aku janji, jangan hiraukan ucapan ibu dia mungkin lelah bekerja yak dek"
"iya kaka"seruku
"sekarang tidurlah Feyy cantik" seru Bill, sebelum Bill bergegas hendak keluar kamarku, aku menarik tanganya lalu mencium bibirnya hingga sedikit berdarah karna terakhir ku gigit, setelah itu aku menarik selimutku. saat itu Bill gemetaran lalu bergegas keluar dari kamarku.                                 

BERSAMBUNG


***Lanjut yuu sampai dimana kita??? ***
sampai bersambung -__-


awan hitam itu mulai beranjak dari tempatnya, matahari masih bersembunyi dan bersiap untuk memamerkan sinarnya. dan  tuuk....tuuuk........tukkk percikan air dari sisa-sisa hujan nan tenang itu tiba-tiba terkontaminasi suara jam yg berdering seakan ia marah padaku dan memintaku untuk segera bangun, kringgg....Kringggg bising sekali lain halnya dengan selimut, ia terus memeluku erat dengan kehangatanya seakan membelaku, ku tarik bantal, lalu kuletakan di atas telinga karna bisingnya suara jam semakin menggangguku, rasanya malas beranjak bangun dan mematikan suara jam tua itu, bunyinya nyaring sekali seperti nenek-nenek cerewet!!! arrghhh akhirnya aku menyerah,

 "ya, aku bangun! kau puas jam tua cerewet? berdoalah selagi kau masih hidup, lain kali kau kan ku banting!" bentaku pada jam tua tersebut.

hampir setiap hari aku mempunyai konflik di pagi hari menjelang bangun dari tidurku yang indah menurut versiku, ya dengan siapa lagi kalau bukan jam tua cerewet itu, dan hampir setiap hari aku memaki jam tua itu dan mengancamnya akan membantingnya, tapi mungkin dewi Fortuna selalu bersamanya jadi aku selalu memaafkan perbuatan jam tua itu, aku mendapatkan jam tua itu dari kakeku, dia adalah idolaku, dulu aku sempat di bawa kakek saat aku masih bayi sampai menjelang ia meninggal tepatnya saat aku di bangku kelas 6 SD cukup lama bukan, alasan kakek membawaku bersamanya ialah karena ibu, kakek tidak tahan dengan perlakuan ibu padaku, aku sangat menghormati kakek, kakek adalah seorang yang kaya raya dia sungguh pintar, siapa sangka semua warisanya di atas namakan nama ku, beda halnya dengan Bill, dia malah takut pada kakek, ya.. pria bodoh itu memang penakut sialnya dia adalah kakaku tapi sudahlah nyatanya dia lebih hebat dariku dalam hal mencuri perhatian ibu.

"Feyy..." suara lembut yang khas itu terdengar
"Ayah, kemarilah ayah" seruku
"Anak ayah belum mandi?sebentar lagi kan sekolah nak,"
"Ayah sebenarnya aku malas mengikuti pelajaran yang membosankan itu! dan guru-guru itu selalu menyuruhku mengerjakanya di depan, karna jawabanku selalu benar, anak-anak yang lain juga menyebalkan, mereka tidak mau bermain denganku, ayah aku tidak punya teman, aku bosan main dengan kaka terus, tapi hanya kaka yang tidak takut padaku."
"Feyy anak ayah yang manis, siapa yang bisa takut sama anak ayah yang manis ini, percayalah merekaakan menyukaimu."
"Bagaimana caranya ayah?"tanya ku.
"itu mudah, kau hanya perlu bersikap baik pada mereka, sudah ya ayah mau berangkat dulu sayang, pak tono sudah menunggu di bawah sepertinya dia tidak sabaran mengantar putri ayah yang cantik inii"seru ayah menggodaku.
"ah ayah, aku berangkangkat bersama pak tono dan Bill kan? maksudku kaka Bill?" tanyaku
"tidak sayang, Bill sudah berangkat naik motor, tidak apa-apakan sayang?"
"tidak, tidak apa-apa ayah" seruku dengan lesu,
menyebalkan sekali si Bill itu seenaknya saja pergi sendirian tanpa mengajaku huft seharusnya ayah tidak membelikan ia motor baru.

setelah mandi akupun turun ke bawah dan mendapati ibu yang sedang sarapan, aku duduk di depan ibu dan meminum susu yang bibi buatkan, aku canggung setengah mati di hadapan ibu, sementara ibu tenang-tenang saja memakan roti tanpa menyapaku sama sekali.

"ibu.....eum sebentar lagi aku menerima rapor, taun ini boleh tidak ibu yang mengambilkanya untuku?"tanyaku harap-harap cemas.

ibu berhenti makan dan meletakan pisau dan garpu, lalu menatap ke arahku,

"kamu sudah berani minta yang aneh-aneh ya, saya tidak keberatan kamu tinggal disini juga sudah untung." seru ibu dengan nada lurus.
"Feyy sayang..." suara ibu mendadak lembut "coba kamu pikir sayang, ada tidak seseorang yang mau pergi dengan seorang pembunuh sepertimu? coba pikir! masih ingat bagaimana dulu kau membunuh Reno anak bungsu kakek? untung kakekmu baik hati menutup mulutnya rapat-rapat bahkan mengubur dalam-dalam kejadian itu padahal yang di bunuh anaknya sendiri?, saya tidak mau bernasib sama, kau mengerti Feyy?"

air mataku perlahan berjatuhan, lalu aku bergegas ke sekolah dengan hati yang kesal sekaligus menyesal juga telah bicara dengan ibu, ya ibu benar aku memang seorang pembunuh karna kala itu aku ketakutan, bahkan sangat ketakutan, Reno pria jalang itu, ku pikir dia itu baik dia mendekatiku dan bersikeras memaksaku dan memperkosaku, kala itu aku terus diancam jika melaporkan itu pada kakek, tapi aku tidak tahan dan cerita pada kakek, kala itu kakek sangat marah, tapi aku sangat terkejut mendengarkan kakek, kala itu aku dan kakek merencanakan pembunuhan Reno,

"hahahahahhaah...hahahahha.."

pak tono terkejut, lalu bertanya" kenapa neng? ko sedang menangis begitu bisa tertawa?"

aku terdiam dan mengahapus air mataku dan tak menghiraukan pak tono, telingaku sudah kebal rupanya mendengar celotehan pak tono, bayangkan saja dari rumah hingga sampai ke sekolah pak tono tidak henti-hentinya bercerita sambil menyetir cerita tentang istrinya, anaknya, tetangganya, bahkan anjing kesayanganya, ia ceritakan berrulang sampai aku hafal ckckck

sesampainya di sekolah aku mendapat lambaian tangan pak tono, tanpa ku balas aku pun duduk di pojok dimana itu adalah tempatku,hanya anak laki-laki saja yg banyak menyapaku aku sudah bosan dengan bualan mereka yang mengatakan aku ini cantik, manis bahkan kata-kata bahwa aku mewarisi kecantikan ibuku, sunggug mengganggu, aku tidak pernah menganggap mereka mungkin karna aku merasa takut pada lelaki, terlebih saat kejadian Reno aku tidak perna mau berhubungan dengan laki-laki kecuali ayah dan Bill mereka tidak mungkin menyakitiku,lain halnya anak-anak perempuan mereka selalu menjauhiku.

saat pulang, seseorang mendekatiku, keenan dia adalah orang yang paling sering menggangguku.

"Feyy, mau pulang bareng aku gak?" tanya keenan
" please, keenan kita beda arah" jawabku ketus
"maksudku aku mengantarmu pulang setelah itu aku pulang"
"tidak, terimakasih. aku sudah mengirim pesan pada Bill untuk menjemputku, 5 menit lagi dia datang" jawabku.
"ayolah cantik, pulang bersamaku kan lebih cepat" seru keenan.
"keenan tolong, jangan panggil aku seperti itu! kau jangan memaksaku kau membuatku semakin membencimu,jauh -jauh dariku!" bentaku kesal
"Feyy ayolah aku hanya bercanda haha." keenan mencolek pinggangku.
"keenann jauh-jauhh jangan dekati akuu" akupun menamparnya dan mendorongnya hingga terjatuh lalu aku lemparkan batu hingga dahinya berdarah, aku kaget dan ketakutan seketika aku lari dan tiba-tiba aku menabrak seseorang di depanku dan Bill, ya Bill aku memeluk kakaku ituerat-erat dan tak berhenti menangis, Bill memeluku lalu melihat ke arah keenan.

"keenan, pergilah apa kau tidak kapok mengganggu adiku terus?" bentak Bill pada keenan

"tidak apa-apa Feyy sekarang kau aman bersamaku" kata Bill tanpa melepaskan pelukanya.

"Bill aku takut...dia akan me..me..menyakitiku"kataku terbata-bata sambil menangis
"Feyy..Feyy dengar, dia tidak ingin menyakitimu, dia hanya menyapamu, kupikir kau perlu istirahat ayo pulang" kata Bill


Bersambung dulu ya (penulis bergegas makan) peace ;*








Rabu, 22 April 2015

Kenalkan aku pada semangat yang kau ciptakan

 Teknis paragraf dalam sebuah cerita karya Illa Laella di pagi yang cerah, paragraf narasi, deskripsi, argumentasi, persuasi, dll.

               Hari ini agak mendung rupanya, jalan yang kami lewati pun agak berliku dengan bebatuan yang tak beraturan,aku bisa melihat kabut putih mulai menyelimuti sekitar, mau tidak mau kami tampaknya harus lebih cepat, kukayuh sepedahku  lebih cepat dan hendak memberitahu Valen agar berpegangan lebih erat.Setelah beberapa menit kemudian sampailah kita di sini rumah yang memang terlalu besar untuk di tempati berdua aku dan Valen, rumah ini tampak hidup dengan pepohonan rindang yang berjejer di pinggir-pinggir jalan kecil menuju rumah, namun saat tiba di lantai siapapun bisa melihat rumah ini kurang di rawat, ini karena aku sibuk bekerja hingga tidak sempat membersihkanya.
                Pagi yang cerah rupanya setelah hujan lebat semalam, tiba-tiba suara telphone membuyarkan lamunanku.
“hallo, dengan Ny.Anna?”
“iya, saya sendiri, maaf dengan siapa ya?
“kami dari pihak Rumah Sakit Medica Healty, ingin memberitahukan bahwa hasil tes lab Ny.Anna sudah bisa di ambil.”
“Baik, saya segera kesana.”
Akupun berlari kegirangan menuju lantai dua seraya berteriak dengan semangat saat itu “Valen! turunlah keluar hari sangat cerah kau tidak ingin berjalan-jalan?”
Valen menarik selimutnya dan menjawab dengan ketus “pergilah sendiri ! hari ini cerah atau tidakpun sama saja bagiku ! its beautiful day sister but i can’t see it right?”
“Hari ini hari minggu, aku libur kerja, aku akan pergi ke Rumah Sakit, kalau kau tidak mau ikut tidak apa-apa, sarapan sudah aku siapkan, makanlah setelah itu mandi dan pilih baju-baju cantik untuk kau pakai, ya sayang” aku mengecup keningnya lalu bergegas pergi.

                Tangan ku bergetar saat membaca hasil lab ku, air mata ini perlahan berjatuhan kulihat dokter hanya menggeleng-geleng kepalanya saat itu, aku bergegas pergi dari Rumah Sakit terkutuk yang nanti akan menjadi rumah keduaku, ya..itu pasti, dengan langkah gontasi pikiranku melayang bagaimana dengan Valen? Siapa yang akan menemani dan merawatnya jika bukan aku? Sementara saat ini aku juga harus dirawat, semua lamunanku itu buyar seketika saat kudapati darah yang baru saja kumuntahkan, ya dokter bilang ini ciri-ciri leukimia kedepanya aku harus terbiasa dengan hal semacam ini, ini hanya sebagian kecilnya nanti aku akan terbiasa dengan pendarahan atau yang biasa di sebut mimisan, lalu bintik merah yang tumbuh di sekitar badan, radang gusi, memar yang lebih mudah terjadi dan jika terjadi luka, jangan harap akan mengering lebih cepat seperti biasabya karna trombosit dalam sel darah merah akan berkurang setidaknya aku tahu  hal ini saat aku di jurusan IPA dulu, penyakit Anemia, berat badan yang menurun drastic, detak jantung yang sangat cepat, sakit yang dirasakan pada lambung, dan infeksi yang rentan terjadi, oh ya jangan lupakan tentang kulit yang pucat, nanti aku harus lebih sering berteman dengan make up agar tidak terlihat pucat. Aku sudah sangat hafal tentang leukimia, karna ayah dulu pernah mengidap penyakit itu sampai ia menghembuskan nafas terakhir dan menyusul ibu yang sudah lama pergi karena kecelakaan kala itu,tanpa di beritahu dokter aku sudah menduga apa yang akan terjadi kedepanya nanti,penyebabnya adalah produksi sel darah putih yang berlebih dan tidak terkendali, serta kombinasi dari virus genetic, faktor imunologik(pertahanan tubuh), dan tidak tahanya pada suatu radiasi seta beberapa Zat kimia, Aku tahu betul leukimia akan bertambah parah jika aku terus berteman dengan Zat-Zat kimia dan radiasi seperti beribu-ribu obat warna-warni yang tanpak indah dengan warnanya beberapa jenis obat kemoterapi, anti kanker tanpak seperti itu dan kemoterapi yang bertemakan “radiasi” aku tidak sebodoh itu mengobati dengan cara medis aku rasa aku cukup pintar untuk menanganinya dengan cara tradisional terlebih dahulu sementara dokter berusaha mencari donor sumsum tulang belakang yang nantinya akan di cangkokan sebagai langkah operasi untuk penyembuhanku.
                Aku sudah sejak lama berteman dengan “Paman Google” karena ia selalu menjawab pertanyaanku termasuk penanganan leukimia dengan perpaduan dari buah Mahkota Dewa, Sambiloto, daun pegagan, temu putih dan buah mengkudu. Tanaman perdu yang orang akrab memanggilnya dengan sebutan “Buah Simalakama” siapa sangka buah yang selama ini di sia-siakan adalah buah yang sangat istimewa yg dapat menyenbuhkan berbagai penyakit, oleh karena itu aku dapat memetik hikmah dari buah ini”jangan menilai sesuatu dari covernya.”
                Buah Mahkota dewa mengandung flavonoid, antihistamin untuk alergi, polifenol, alkaloid dan saponin. Oleh karena itu dampak farmakologi yang timbul adalah rasa pahit, adstringent,antikanker, anttumor, antiseptik, dan anti hipertensi.Wah beruntung sekali aku, dibelakang rumahku terdapat pohon buah Mahkota dewa ini, dulu ayah rajin berkebun, beliau bilang suatu saat tanaman-tanaman ini akan berguna, aku tidak peduli apapun yang terjadi pada diriku aku harus tetap baik-baik saja, aku harus tetap hidup untuk menjadi tongkat adiku Valen, menjadi mata untuk Valen, sesungguhnya ia tidak buta dari lahir, hanya saja kesalahan terjadi, sebagai bayi prematur, ia harus berada dalam inkubator, namun terlalu lama dalam inkubator justru yang banyak dialiri oksigen justru menyebabkan Retinopathy of prematurity (ROP), penyakit yang gampang membutakan bayi prematur. Dan kini bayi prematur itu tumbuh dewasa usianya 17 tahun ia sangat cantik, Valen mewarisi kecantikan almarhimah ibu kami, rambutnya dibiarkan panjang sebahu, matanya besar tampak blo, hidungnya mancung, bibirnya tipis, perawakanya tinggi, kulitnya putih bersih, aku tahu pria yang melihatnya sesekali berjalan tanpa melihat jalan kemudian tersandung batu yang tepat didepanya, itu sudah sering terjadi, aku sangat kagum dengan tangan-tangan Valen yang sangat lihai bermain biola, sementara diriku yang bisa melihat saja tidak bisa memainkanya sedikitpun, namun Valen tidak mempedulikan semua itu ia hanya memikirkan, mengeluhkan, tentang betapa menyedihkanya seorang dia yang buta, untuk itu pribadinya menjadi arogan, ketus, dan tidak ramah.
                Setibanya di rumah aku langsung pergi ke lantai dua, dan menemui Valen, aku menarik selimutnya lalu menyeretnya ke kamar mandi, dia sempat berontak lalu diam karna belum pernah melihatku seperti ini “Valen kau harus bisa mandi sendiri! Pakai bajumu sendiri! Makan sendiri! Kalau perlu masaklah sendiri! Kau tidak bisa terus terusan bergantung kepadaku, bagaimana kelak kalau aku mati apa kau akan ikut mati? Tidak! Kau harus tetap hidup! Lihatlah di luar sana! Banyak orang menunggumu banyak tempat menunggumu banyak yang belum kau ketahui karena selama ini kau hanya mengandalkan aku!” Valen hanya diam dan menurut tentang apa yang aku perintahkan,
“dengar Valen setelah kau mandi pakailah baju yang cantik, lalu turun ke bawah untuk makan, ingat jangan abaikan perintahku!”
“iya ka” jawab Valen dengan nada sendu.
                Aku tiada henti-hentinya menangis di meja makan, tidak! Bukan karena penyakitku tapi karena aku bersikap kasar kepada Valen adik sem ata wayang ku, akhirnya ia berjalan perlahan dari tangga tanpa kupegangi seperti biasa, ia menggunakan tongkatnya untuk menemukan kursi , aku tersenyum kecil melihatnya, segera ku lap air mataku.
“Val, makanlah..malam ini kau akan tampil di cafe teman kaka bermain biola”
“tidak! Aku tidak mau! Aku hanya seorang gadis buta ka!”
Aku membanting piring kelantai waktu itu, “degar Valen! Memangnya kenapa kalau kau buta? Kenapa? Memang matamu tak bisa melihat, tapi bukan berarti kau bisa menutup mata dengan dunia, apa salahnya bergaul? Tidak selamanya kaka ini ada untukmu, bisa saja kaka mati esok atau lusa bahkan hari ini! Lalu kau bisa apa kalau kau terus seperti ini? Kau harus tahu tentang orang-orang cacat yang sukses di dunia ini, siapa bilang hanya orang normal yang tidak cacat yang bisa hidup di dunia ini? Tuhan itu adil, ia menyediakan tempat untuk orang cacat, kau tidak tahu Helen keller yang buta dia berjaya menjalani hidup seperti orang normal! Aku sudah ribuan kali menceritakan ini padamu Valen,dan sekarang Valen Azahra putri sekali lagi kaka bertanya padamu, kau mau tampil di cafe teman kaka?”
“iya kaka iya, aku mau tapi kenapa kaka selalu bilang jika kaka mati, memangnya kaka kenapa?”
“Dengar Valen kau itu punya bakat sayang, jadilah salah satu dari mereka, salah satu orang istimewa dan buat kaka bangga, ok”
“iya kaka”
Teruntuk adiku tersayang Valen Azahra putri.
Valen, apa kabarmu hari ini? Bagaimana kamu sekarang? Kaka tahu kamu pasti akan berhasil, jadilah kebanggaan kaka, oh iya bagaimana tentang pelajaran memasakmu dengan bibi yohana, terakhir kaka lihat kamu semangat sekali saat belajar memasak, karena kekasihmu Bilrian sahabat kaka, Valen, biar kaka beritahu Bilrian itu orangnya baik, tapi dia sedikit menjengkelkan, jewer telinganya jika dia bersikap seperti itu, oh iya kau harus bisa masak semur jengkol kesukaan Bill, haha aku tak paham ada apa dengan semur jengkol sampai habis makan, otaknya mendadak cerdas dua kali lipat dari biasanya, oh iya kau harus rajin mandi sekarang kan sudah punya pacar jangan sampai dia melihat wajah jelek saat kau belum mandi, satu lagi habiskan makananmu sayang..aku mencintaimu val.
                                                                                                                                                                Anna,

Air mata Valen berjatuhan kala Billrian kekasihnya selesai membacakan surat dari kaka nya, tiba-tiba seorang pria gendut dibelakangnya menepuk bahu Valen.

“Val, ayo opening nya harus dimulai kau harus tampil tunjukan permainan biola terbaikmu sekarang.”

Selasa, 07 April 2015


07/04/15
Tidak ! itu tidak benar..kata siapa? Aku bahagia, aku merasa bahagia meskipun bahagia itu penuh dengan kata frasa yang mengandung unsure konjungsi  seperti “bahagia tetapi..” “bahagia meskipun..” atau “bahagia walaupun…” kenapa? Ya aku belum memahaminya, belum..tapi sebisaku aku mencoba memahaminya, kau tahu mimpi kecilku ? aku ingin membuatnya bahagia, melakukan hal-hal yang ia suka meskipun bahkan aku sendiri tidak tahu apa hal-hal ang ia suka itu . kau tau bahkan aku tidak tahu bahwa dia tidak menyukai jam tangan dan bodohnya aku malah membelikan ia jam tangan pada hari ulang tahunya, aku baru tahu sejak setelah aku membelinya. Aku ya seorang aku ingin membuatnya bahagia, “yang penting kau bahagia, aku tuh besok gampang !”
Aku hanya ingin melihat ia tersenyum karena aku, itu saja…
Ketika bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman, bukan hanya bibirku yang ikut tersenyum, namun juga hati ku. Tapi beberapa hal selalu melintas di benaku, kadang aku merasa tidak pede dihadapanmu bahkan saat kau membuat janji untuk sore hari aku bersiap dari pagi hari dan menghabiskan berjam-jam untuk sekedar memikirkan, nanti aku memakai baju apa, dan kerudung yang mana, cocok apa tidak, sudah wangi kah? Berdiri di depan cermin dan tersenyum lalu berkata “hai” ironis bahkan itu seharusnya hanya berlaku untuk kencan pertama, tapi ini tidak, ini sudah menginjak hubungan kita yang ke 4 bulan dan aku masih sekonyol itu.

Aku terlalu berani untuk mencintaimu, seperti orang-orang bilang cinta itu buta, ia tidak memandang arti sebuah perbedaan kau tahu? Hanya itu yang membuatku bertahan hingga sekarang, mencintaimu itu tantangan terindah yang pernah kujalani adapun bahagia suka dan duka anggaplah itu yang mewarnai kisah kita, biar kita ikuti alur yang semakin lama semakin berliku dan apa endingnya? Itu masih menjadi sebuah rahasia.
Aku selalu takut jika dia merasa bosan padaku, please honey aku sudah lelah bila harus memulai lalu mengakhiri kembali, kadang aku berfikir kenapa? Dan mengapa aku ini selalu mengiyakan kata-katamu munkin karena obsesiku ingin membahagiakanmu ataukah karena mungkin yang kau katakana itu benar, walaupun kebenaran itu nyatanya tidak aku sukai bahkan jika aku menyangkal kata-katanyapun sama saja akhirnya aku mengiyakanya, terimakasih kamu.
Aku tidak memahamimu seperti sama halnya aku tidak memahamidiriku sendiri, aku tidak pernah tahu mengapa aku tidak menyukai seledri..aku tidak tahu apayang aku ingin, kadang ingin ini lalu berubah jadi ingin itu dan lainya, aku tahu bahkan sangat tahu kadangkala aku membosankan bahkan sangat, sesekali aku menyebalkan lalu kau marah padaku, ya benar..hanya itu yang kutahu.
Katanya kau akan menikahiku, tapi kapan bahkan aku tidak tahu, kau bilang kembali bahwa kau ragu, itu sudah membuatku cukup menyiksa batin, kalamendengarnya rasanya aku ingin berteriak hingga suaraku tersekat di rongga menerikan kata “kenapa?!” bulir-bulir air mataku takkuasa berbohong jika mengingat hal itu, ya..tidak perlu dilanjutkan..
Oh iya aku melupakan satu hal, tidak seperti pasangan lain yang berbagi rindu satu sama lain, lain halnya denganku, keyataanya hanya aku saja yang membaginya sedangkan kau tidak…kau tidak pernah sekalipun merindukan aku bukan? Ya itu adalah satu-satunya hal yang aku pahami dari seorang kamu.
“kamu kenapa payy?”
“kenapa apanya? Aku baik-baik saja”
“tolong jangan menambah beban pikiranku,dari pagi sampai malam aku lelah bekerja, kamu marah?”
“aku nggak  marah, iya ngga apa aku bisa pulang sendiri ngga usah di jemput sayang, istirahat saja”

Senin, 06 April 2015

Bahasa indonesia "kalimat"



Bahasa indoneia
Kalimat
1.       Kalimat yang mengandung unsur  SPOK.
1.       Aurel sedang bermain boneka di teras
2.       Giska sedang belajar kimia di keas.
3.       Ibu sedang memasak nasi goreg di dapur.
4.       Ayah edang membaca Koran di ruang tamu.
5.       Kakak sedang bermain computer di kamar.
6.       Riska membelibaju di took
7.       Riana sedang makan mi di rumah makan.
8.       Adik sedang bermain bola di lapangan.
9.       Dinda sedang menyanyikan lagu rindu di cafĂ©.
10.   Leon edang bermain piano di rumah.
2.       Kalimat yang mengandung unsure SPOPelK
1.       Setiap pagi ibu membuatkan kami nasi goreng.
2.       Ia mengirimi ibunya uang setiap bulan.
3.       Kurniawan memancing ikan gurami di sungai.
4.       Setiap maam ayah membuatkan saya ketupat.
5.       Dia mengirimi saya urat setiap pagi.
6.       Ibu mengirimi aku uang setiap minggu.
7.       Dia membelikan saya novel di Singapura
8.       Dia menghadapi saya dengan sabar setiap hari.
9.       Dia mencintai aya dengan tulus setiap detik.
10.   Radit menghadiahi saya bunga setiap pagi.
3.       Kalimat majemuk setara.
1.       Adik menangis serta mengusap-uap mata dengan tanganya
2.       Tulianya rapid an lagi jelas.
3.       Rumah itu sempit juga kotor.
4.       Baik ayah maupun ibu memintaku segera pulang.
5.       Badan rio berkeringat padaha ia menggigil kedinginan.
6.       Saya percaya semua ucapanmu Hendra hanya saja saya ingin penjelasan lebih rinci.
7.       Roni menggiring bola lalu menendangnya kearah gawang.
8.       Heni menghafalkan lagu daerah dan lagu pop.
9.       Inda dan indi naik bus kota.
10.   Rita mencintai Doni tetapi Doni pacarnya LIta.
4.       Kalimat majemuk bertingkat.
1.       Kalimat majemuk hubungan waktu.
v  Sewaktu paman datang ke rumah, ibu sedang pergi ke pasar.
v  Manakala Rio datang adik sedang sibuk menuli novel.

2.       Kalimat majemuk hubungan syarat.
v  Jika saya mendapatkan pringkat atu ayah akan membelikan saya sepeda.
v  Aku akan mencintaimu eandainya kamu tidak memiliki pacar.
3.       Kalimat majemuk hubungan tujuan.
v  Saya bertingkah buruk agar dia membenci saya.
v  Saya selalu menulis supaya tulisan saya semakin bagus.
4.       Kalmia majemuk hubungan konsesip.
v  Saya selalu sabar meskipun kamu selalu meninggalkan saya.
v  Saya tetap mencintaimu kendatipun kamu telah memilikinya.
5.       Kalimat majemuk hubungan perbandingan.
v  Aku mencintaimu sebagaimana kamu mencintaiku.
v  Perbedaan saya dengan anda bagai langit dengan bumi.
6.       Kalimat majemuk hubungan penyebaban.
v  Hari ini hujan oleh karena itu dia tidaak datang.
v  Janganah kamu khawatir sebab aya akan selalu ada untukmu.
7.       Kalimat majemuk hubungan akibat.
v  Dia terlalu mencintai kekasihnya sampai-sampai ia lupa akan perbedaan perbedaan keyakinan di antara mereka.
v  Kamu terlalu baik sehingga aku merasa tidak enak.
8.       Kalimat majemuk hubungan cara.
v  Dengan cara mencintaimu aku dapat mengenal sabar.
v  Dengan mas kawin seadanya saya berani meminangmu.
9.       Kalimat majemuk hubungan sangkalan.
v  Anda selalu berkata seakan-akan ini hanya saah saya.
v  Janganlah bersikap seolah-olah saya adalah orang jahat.
10.   Kalimat majemuk hubungan kenyataan.
v  Aku ingin pergi sedangkan kamu memintaku untuk tetap tinggal.
v  Anda selalu bersikap baik padahal saya tidak bersikap baik.
11.   Kalimat majemuk hubungan hasil
v  Anda terlihat begitu cantik makanya banyak pria menyukai anda.
v  Anda begitu menyebalkan makanya dia begitu marah.
12.   Kalimat hubungan penjelasan.
v  Suaraku tersekat saat mendengar bahwa pria itu telah meniggal
v  Kakak telah menikah yaitu dengan anaknya juragan sapi.
13.   Kalimat majemuk hubungan atributis.
v  Orang yang kau cintai itu suami saya.
v  Cinta yang tulus itu tidak memandang kelebihanya.

Kamis, 05 Februari 2015

Penulis Sama Dengan Pemimpi

     Illa begitu orang-orang menyapa saya dengan akrab, perlu kalian ketahui saya bukan siapa-siapa, tapi siapa yang tahu saya bisa menjadi salah satu orang diantara siapa-siapa saja orang yang dapat dikatakan berpengaruh.
Sederhana saja saya ingin menjadi seseorang yang orang-orang sapa sebgai "Penulis", walaupun, sebenarnya saya hanya tahu menuliskan beberapa kegiatan atau hanya sekedar berangan menuliskan mimpi, seperti seseorang yang saya kenal yaitua  Taufik Hidayat Udjo, kata-kata yang selalu saya ingat "Tuliskan apa yang kamu kerjakan, dan kerjakanlah apa yang kamu tuliskan.", intinya "Menulis".
Dan mimpi, dulu saya takut bermimpi, apalagi mimpi buruk.Tapi sejak saya mendengar berita"Jangan takut menjadi seorang pemimpi, bermimpi itu gajinya besar.Lihat para wakil rakyat seperti DPR, mereka bahkan bermimpi saat rapat berlangsung, dan gaji mereka tidak kecil.




     Dan saat paling indah untuk menulis dan merangkai kata-kata adalah saat bahagia maupun sedih.Seperti saat jatuh cinta, tidak pernah ada rasa yang sama walaupun terus mencari tidak mungkin tergantikan.Tidak pernah ada rasa yang sama, walau terus menjauh ttidak mungkin terlupakan.Waktu tidak henti mempermainkanku, hari terus berlalu, ini semakin seru dan kau tetap di benaku, kupertahankan langkahku dalam setiap luka, tlah berbisik untuk mengalah, walau mungkin akan kecewa. Permainan menunggu !!!

Illa Laella

Rabu, 27 Agustus 2014

Surat Cinta Kimia

 Surat Cinta Kimia

Pada awalnya partikel atom-atom cimtaku dalam larutan penyangga hati mulai bereaksi dengan fraksi-fraksi cintamu, hatiku yang semula mengalami korosi kini ternetralisir oleh pereaksi cinta dengan ion-ion positif yang kau ciptakan dalam mekanika kuantum dengan penjabaran orientasi penuh arti. Semula, persaanku yang heterogen dengan berjuta ion-ion yang kompleks dan akhirnya menghasilkan tetapan konsentrasi cinta yang homogen dan membuat hipotesis bahwa aku menyukaimu. Sisim periodik dalam otaku selalu menguraikan konfigurasi tentang =kamu)kamu)kamu) dan hanya kamu dan memunculkan efek fotolistrik yang terhidrolisis berorde reaksi rindu. Dengan derajat ionisasi yang tinggi setiap satuan waktu dan katalis rinduku membuatku menyadari dan menghasilkan perubahan entalpy dan memunculkan reaksi endotern dalam hatiku yang menyatakan bahwa aku tidak mencintaimu, melainkan hanya mencintaimu yang bersifat monoatomik dan aku takut bila kita menjalani sebuah ikatan kovalen koordinasi dimana ion diantara kita berkontraksi dan saling tarik menarik yang kemudian mengalami DELESI, dan mengenai rasa yang telah ku investasikan melalui larutan osmosis, aku berharap terjadinya tetapan kesetimbangan cinta dan tidak mengalami kenaikan titik didih partikel cinta dengan biloks cinta asimetris yang terpintal