"Feyy..." ya setidaknya cukup menyenangkan sebelum Bill memanggilku.
"apa sih Bill?" tanyaku ketus.
"kalo bukan ibu dan ayah menyuruhku memanggilmu untuk makan juga aku tak mau kesini, ayo turunlah mereka menunggumu"kata Bill sedikit kesal.
"ya bawel, kau menghancurkan kesenanganku saja!!"bentak ku.
Kulihat Bill seketika melirik ikan dilantai yang tergeletak tak bernyawa, ia hanya memalingkan muka dan bergegas ke bawah.
Feyy kecil
Bill kecil
Bill dia adalah kakaku aku dan Bill beda 1 tabun saja, aku tidak ingin menerima takdir ini, tapi sebenarnya aku anak yang tidak diharapan ya..karna gagal KB sebenarnya orang tuaku hanya ingin memiliki 1 anak dan itu adalah Bill, Bill itu pria yang bodoh di kelasnya ia kerap kali tidak mengerti apa yang di jelaskan oleh guru, ia juga sering menjadi bulan-bulanan di sekolah dan seperti biasa akuharus turun tangan. Makadari itu Bill mempunyai guru privat yang mengajarinya 3 kali dalam satu minggu namanya Felis menurutku dia tidak terlalu pintar, Felis yang senantiasa mengajari Bill dengan gaya so lemah lembut dan so anggun itu membuatku gereget ingin mencakar-cakar mukanya itu, Felis juga sering cari perhatian di depan ayah, ibu, Bill dan aku, dan dasar pria bodoh, Bill malah kecentilan sama si Felis.
"Feyy...kenapa melamun?" tiba-tiba suara ayah terdengar.
"aku tidak nafsu makan yah.." jawabku dengan lesu.
"kalau tidak mau makan, ya sudah" kata ibu ketus.
Segera aku meninggalkan meja makan bergegas ke kamar dan menghiraukan panggilan ayah dan Bill, ku dengar ayah dan ibu beradu mulut ahh apa peduliku, sejak dulu ibu memang tidak pernah menyukaiku ya..katanya aku adalah anak yang tidak di harapkan, ibu memang seorang Model ia menjadi Brand Ambasador di salah satu Merk Fashion ternama dan ibu bilang akulah yang telah merusak badanya, walaupun beberapa bulan setelah aku lahir tubuhnya kembali seperti semula ibu tetap tak menerimaku,bahkan aku tak mendapat asi setetespun darinya saat bayi. sekeras apapun aku berusaha ibu tidak pernah mempedulikan aku, sekeras apapun aku belajar sehingga menjadi anak paling pintar di sekolah, bahkan ibu tetap tidak peduli, hanya ayah yang memujiku ya..hanya ayah dan Bill.
Feyy
"heyy cantik mengapa kau melamun saja?" suara Bill meneriaki telingaku.
"jangan ganggu aku bill, aku sedang kesal"jawabku ketus
"Taraaaaaaaaaaaa....lihat apa yang ku buat untukmu"
karna penasaran aku muncul dari selimut dan seketika melihat sketsa cantik di depan mataku
"ahh..lihat Bill, apa itu aku?" tanyaku dengan girang, Bill mengangguk-ngakguk sambil tersenyum, akupun merebut scketsa dari tangan Bill lalu merobeknya dengan kasar.
" Feyy!! kenapa kau merobeknya seperti itu, aku semalaman suntuk membuatnya untukmu Feyy!!" bentak Bill.
"Bill !! aku tidak suka! di scketsamu aku kurang cantik dengan rambut yg tampak lusuh yg kau buat, setidaknya jika kau ingin menghiburku buatlah lebih cantik lagi!!!"
"aku tidak mengerti Feyy memangnya seperti apa yg kau sebut cantik itu, bahkan kau sudah terlalu cantik Feyy, aku bingung" kata Bill dengan lesu
"ya seperti emm..ah lupakan saja Bill, oh ya kakaku sayang, aku akan memberi tahumu saat ulangtahun ku, kau harus buatkan aku yg lebih cantik"
"baiklah, asalkan kau tak sedih lagi aku janji, jangan hiraukan ucapan ibu dia mungkin lelah bekerja yak dek"
"iya kaka"seruku
"sekarang tidurlah Feyy cantik" seru Bill, sebelum Bill bergegas hendak keluar kamarku, aku menarik tanganya lalu mencium bibirnya hingga sedikit berdarah karna terakhir ku gigit, setelah itu aku menarik selimutku. saat itu Bill gemetaran lalu bergegas keluar dari kamarku.
BERSAMBUNG
***Lanjut yuu sampai dimana kita??? ***
sampai bersambung -__-
awan hitam itu mulai beranjak dari tempatnya, matahari masih bersembunyi dan bersiap untuk memamerkan sinarnya. dan tuuk....tuuuk........tukkk percikan air dari sisa-sisa hujan nan tenang itu tiba-tiba terkontaminasi suara jam yg berdering seakan ia marah padaku dan memintaku untuk segera bangun, kringgg....Kringggg bising sekali lain halnya dengan selimut, ia terus memeluku erat dengan kehangatanya seakan membelaku, ku tarik bantal, lalu kuletakan di atas telinga karna bisingnya suara jam semakin menggangguku, rasanya malas beranjak bangun dan mematikan suara jam tua itu, bunyinya nyaring sekali seperti nenek-nenek cerewet!!! arrghhh akhirnya aku menyerah,
"ya, aku bangun! kau puas jam tua cerewet? berdoalah selagi kau masih hidup, lain kali kau kan ku banting!" bentaku pada jam tua tersebut.
hampir setiap hari aku mempunyai konflik di pagi hari menjelang bangun dari tidurku yang indah menurut versiku, ya dengan siapa lagi kalau bukan jam tua cerewet itu, dan hampir setiap hari aku memaki jam tua itu dan mengancamnya akan membantingnya, tapi mungkin dewi Fortuna selalu bersamanya jadi aku selalu memaafkan perbuatan jam tua itu, aku mendapatkan jam tua itu dari kakeku, dia adalah idolaku, dulu aku sempat di bawa kakek saat aku masih bayi sampai menjelang ia meninggal tepatnya saat aku di bangku kelas 6 SD cukup lama bukan, alasan kakek membawaku bersamanya ialah karena ibu, kakek tidak tahan dengan perlakuan ibu padaku, aku sangat menghormati kakek, kakek adalah seorang yang kaya raya dia sungguh pintar, siapa sangka semua warisanya di atas namakan nama ku, beda halnya dengan Bill, dia malah takut pada kakek, ya.. pria bodoh itu memang penakut sialnya dia adalah kakaku tapi sudahlah nyatanya dia lebih hebat dariku dalam hal mencuri perhatian ibu.
"Feyy..." suara lembut yang khas itu terdengar
"Ayah, kemarilah ayah" seruku
"Anak ayah belum mandi?sebentar lagi kan sekolah nak,"
"Ayah sebenarnya aku malas mengikuti pelajaran yang membosankan itu! dan guru-guru itu selalu menyuruhku mengerjakanya di depan, karna jawabanku selalu benar, anak-anak yang lain juga menyebalkan, mereka tidak mau bermain denganku, ayah aku tidak punya teman, aku bosan main dengan kaka terus, tapi hanya kaka yang tidak takut padaku."
"Feyy anak ayah yang manis, siapa yang bisa takut sama anak ayah yang manis ini, percayalah merekaakan menyukaimu."
"Bagaimana caranya ayah?"tanya ku.
"itu mudah, kau hanya perlu bersikap baik pada mereka, sudah ya ayah mau berangkat dulu sayang, pak tono sudah menunggu di bawah sepertinya dia tidak sabaran mengantar putri ayah yang cantik inii"seru ayah menggodaku.
"ah ayah, aku berangkangkat bersama pak tono dan Bill kan? maksudku kaka Bill?" tanyaku
"tidak sayang, Bill sudah berangkat naik motor, tidak apa-apakan sayang?"
"tidak, tidak apa-apa ayah" seruku dengan lesu,
menyebalkan sekali si Bill itu seenaknya saja pergi sendirian tanpa mengajaku huft seharusnya ayah tidak membelikan ia motor baru.
setelah mandi akupun turun ke bawah dan mendapati ibu yang sedang sarapan, aku duduk di depan ibu dan meminum susu yang bibi buatkan, aku canggung setengah mati di hadapan ibu, sementara ibu tenang-tenang saja memakan roti tanpa menyapaku sama sekali.
"ibu.....eum sebentar lagi aku menerima rapor, taun ini boleh tidak ibu yang mengambilkanya untuku?"tanyaku harap-harap cemas.
ibu berhenti makan dan meletakan pisau dan garpu, lalu menatap ke arahku,
"kamu sudah berani minta yang aneh-aneh ya, saya tidak keberatan kamu tinggal disini juga sudah untung." seru ibu dengan nada lurus.
"Feyy sayang..." suara ibu mendadak lembut "coba kamu pikir sayang, ada tidak seseorang yang mau pergi dengan seorang pembunuh sepertimu? coba pikir! masih ingat bagaimana dulu kau membunuh Reno anak bungsu kakek? untung kakekmu baik hati menutup mulutnya rapat-rapat bahkan mengubur dalam-dalam kejadian itu padahal yang di bunuh anaknya sendiri?, saya tidak mau bernasib sama, kau mengerti Feyy?"
air mataku perlahan berjatuhan, lalu aku bergegas ke sekolah dengan hati yang kesal sekaligus menyesal juga telah bicara dengan ibu, ya ibu benar aku memang seorang pembunuh karna kala itu aku ketakutan, bahkan sangat ketakutan, Reno pria jalang itu, ku pikir dia itu baik dia mendekatiku dan bersikeras memaksaku dan memperkosaku, kala itu aku terus diancam jika melaporkan itu pada kakek, tapi aku tidak tahan dan cerita pada kakek, kala itu kakek sangat marah, tapi aku sangat terkejut mendengarkan kakek, kala itu aku dan kakek merencanakan pembunuhan Reno,
"hahahahahhaah...hahahahha.."
pak tono terkejut, lalu bertanya" kenapa neng? ko sedang menangis begitu bisa tertawa?"
aku terdiam dan mengahapus air mataku dan tak menghiraukan pak tono, telingaku sudah kebal rupanya mendengar celotehan pak tono, bayangkan saja dari rumah hingga sampai ke sekolah pak tono tidak henti-hentinya bercerita sambil menyetir cerita tentang istrinya, anaknya, tetangganya, bahkan anjing kesayanganya, ia ceritakan berrulang sampai aku hafal ckckck
sesampainya di sekolah aku mendapat lambaian tangan pak tono, tanpa ku balas aku pun duduk di pojok dimana itu adalah tempatku,hanya anak laki-laki saja yg banyak menyapaku aku sudah bosan dengan bualan mereka yang mengatakan aku ini cantik, manis bahkan kata-kata bahwa aku mewarisi kecantikan ibuku, sunggug mengganggu, aku tidak pernah menganggap mereka mungkin karna aku merasa takut pada lelaki, terlebih saat kejadian Reno aku tidak perna mau berhubungan dengan laki-laki kecuali ayah dan Bill mereka tidak mungkin menyakitiku,lain halnya anak-anak perempuan mereka selalu menjauhiku.
saat pulang, seseorang mendekatiku, keenan dia adalah orang yang paling sering menggangguku.
"Feyy, mau pulang bareng aku gak?" tanya keenan
" please, keenan kita beda arah" jawabku ketus
"maksudku aku mengantarmu pulang setelah itu aku pulang"
"tidak, terimakasih. aku sudah mengirim pesan pada Bill untuk menjemputku, 5 menit lagi dia datang" jawabku.
"ayolah cantik, pulang bersamaku kan lebih cepat" seru keenan.
"keenan tolong, jangan panggil aku seperti itu! kau jangan memaksaku kau membuatku semakin membencimu,jauh -jauh dariku!" bentaku kesal
"Feyy ayolah aku hanya bercanda haha." keenan mencolek pinggangku.
"keenann jauh-jauhh jangan dekati akuu" akupun menamparnya dan mendorongnya hingga terjatuh lalu aku lemparkan batu hingga dahinya berdarah, aku kaget dan ketakutan seketika aku lari dan tiba-tiba aku menabrak seseorang di depanku dan Bill, ya Bill aku memeluk kakaku ituerat-erat dan tak berhenti menangis, Bill memeluku lalu melihat ke arah keenan.
"keenan, pergilah apa kau tidak kapok mengganggu adiku terus?" bentak Bill pada keenan
"tidak apa-apa Feyy sekarang kau aman bersamaku" kata Bill tanpa melepaskan pelukanya.
"Bill aku takut...dia akan me..me..menyakitiku"kataku terbata-bata sambil menangis
"Feyy..Feyy dengar, dia tidak ingin menyakitimu, dia hanya menyapamu, kupikir kau perlu istirahat ayo pulang" kata Bill
Bersambung dulu ya (penulis bergegas makan) peace ;*